Kuitansi Pembelian Sepeda di Sigli 12-12-1938
Pada manuskrip yang berjudul ‘Kitab Faraidh” yang terdaftar
dalam koleksi Pedir Museum pada
tanggal 08 Januari 2015 terdapat selebaran Kwitansi berbahasa Indonesia –
Belanda dalam bentuk ejaan lama (oe). Kitab tersebut merupakan hibah dari Bapak Hafidh, yang
merupakan anak dari Alm Teungku Abdullah Gampong Lam Baro, Kec. Glp Tiga, Kab.
Pidie .
 |
| Manuscript Faraidh dari Lam Baro Koleksi Pedir Museum |
Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) kwitansi di artikan
sebagai “Surat bukti Penerimaan Uang”. Kwitansi dapat di artikan dokumen atau surat yang digunakan sebagai
tanda bukti telah terjadinya transaksi pembayaran sejumlah uang dari orang yang
memberi uang kepada si penerima uang dengan dilengkapi beberapa rincian
pelengkap lainnya yakni tujuan pembayaran, tanggal dan tempat dimana terjadinya
transaksi pembayaran tersebut. Dalam beberapa kasus
penandatangan kwitansi mengharuskan untuk membubuhkan materai sebagai penguat
atau legalitas dari kwitansi yang dibuat
Kwitansi ini berisikan bukti
transaksi pembayaran pembelian sebuah keureta angin ( Sepeda ) pada sebuah Toko
Nederlands di Sigli pada tanggal 12 Desember 1938.
Sisi depan Kwitansi berbunyi :
 |
| Sisi depan Kwitansi Koleksi : Pedir Museum |
No.
Ontvngen van ( Sudah terima dari ): Abdullah Tlp. Lam Baro, Glp.
Payong
De Somma van (besarnnya ) : Delapan Puluh dua rupiah
Buat harga 1 Keureta angin (sepeda) Merk,
Nederlandsho Kroor No. 78681-
Sigli, der 12-12-1938
Zegge f. 82-,
Sedangkan pada belakang kwitansi berbunyi :
Ini Kureta angina (sepeda) saya jamin
perkakas semuanya ada dari Nederlandsshe jikalau ada simpanan kapan2 -
boleh bawa kembali secepat mungkin -
boleh tukar lain jikalau ada rusak-
boleh di perbaiki …? Sudah ongkos-
Sigli, 12/12/38 Tn. Bin Neng ?
Dari isi kwitansi tersbut kita dapat mengetahui bahwa, pada tanggal
12 Desember 1938 Teungku Abdullah yang bertempat tinggal di Lam Baro, Glp
Payong ( sekarang Glp Tiga ) telah membeli sebuah Sepeda bergaransi dari Tn Bin Neng ? di Sigli.
0 Comments